Jumat, 18 April 2008

Bersinergi Menyulam Bahtera

Masih segar dalam ingatan, bagaimana awal mula proses pernikahan kami. “Hanya” berbekal dengan selembar biodata, akhirnya Allah mempertemukan dua hati yang saling berserakan. Pernikahannya pun dilangsungkan sesederhana prosesnya. Tidak ada iringan band atau organ tunggal. Tidak ada siraman, memecah telur dan seabrek tetek bengek yang melelahkan.

Sekali lagi, yang ada adalah kesederhanaan. Pernikahan pun dilakukan bukan di hotel, namun di salah satu Masjid yang ada di kawasan industri Batamindo. Masjid Nurul Iman namanya. Undangan pun tidak ribuan, cuma seratusan. Namun yang hadir Insya Allah orang-orang yang sholeh dari kalangan bawah dan atas. Dari yang belum kerja, habis kena PHK sampai aleg DPRD dan Wawako, Ria Saptarika.

Tak terasa, usia pernikahan kami saat ini sudah melewati tahun kedua. Tepatnya dari 10 April 2006 – 10 April 2008. Apakah mungkin karena diisi oleh kenikmatan-kenikmatan? Semoga saja begitu.

Nazla Rizka Ahsani dan Aghniya Salsabila adalah bukti kekayaan terbesar kami. Hadirnya dua bidadari itu membuat kami semakin tahu akan arti kehidupan. Membuat kami semakin malu pada orang tua, bagaimana mereka dahulu mendidik kami. Terutama saya pribadi.

mencoba membayangkan, mungkin saya lebih nakal dari anak-anak kami, karena saya adalah laki-laki.Apalagi di zaman saya kecil belum ada pempers. Untuk mandi, mencuci dan sesuatu pekerjaan yang menggunakan air, harus nimba di sumur terlebih dahulu. Ditambah, saya adalah keluarga dengan tujuh saudara yang jarak umurnya relatif dekat. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika tiga anak saja diantara kami nangis secara bersamaan. Subhanallah. Terimakasih Bapak, terimakasih Ibu.

Alhamdulillah dalam mengarungi bahtera dua tahun, tidak ditemukan adanya piring terbang akibat kemarahan tak terkendali. Tidak ada kata-kata kasar yang keluar dari mulut yang telah menelan prilaku setan. Tidak ada istilah ringan tangan buat nabok orang.

Namun bukan berarti keluarga kami luput dari permasalahan. Keluarga sekelas Rasulullah pun pernah dirundung problema, apalagi kami?. Permasalahan tetap ada, namun alhamdulillah justru membuat kami semakin dewasa dalam bersikap. Justru menambah kecintaan dan kemesraan. Jazakillah my beloved wife.

Do’akan kami agar mampu terus menyulam kebaikan. Karena efek kemanfaatan akan dapat dirasakan lebih besar apabila di komunitas terkecilnya (keluarga) mampu menghadirkan kehangatan, kelembutan dan jutaan kenikmatan yang Allah suguhkan setiap saat. Insya Allah. Wallahua’lam.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

amin
saling mendoakan ya Pak :)

Anonim mengatakan...

ass.

"Selamat Mengulang Hari Pernikahan Kawan, Moga dengan bertambahnya usia pernikahanmu, Semakin Bertambah Cinta Kasih keduanya, dan Semoga Allah Memberkahinya, serta Semakin dewasa dalam membina RumahTangga. amin

ngadmin mengatakan...

Semoga langgeng sampe kake-nene yah...