Rabu, 10 Desember 2008

BBM dan Langkah Politis SBY

Walaupun Rp 500, penurunan harga BBM jenis premium oleh SBY yang berlaku mulai awal Desember lalu tetap saja disambut antusias oleh masyarakat. Ini dibuktikan dengan antrean panjang di hampir seluruh SPBU di seluruh Indonesia

Meski ada antusiasme masyarakat, namun langkah SBY ini tidak serta merta mendapat respon positif. Praduga dan cibiran sebagai langkah politis menjelang pemilu dan pilpres juga santer beredar sebagai objek obrolan di warung kopi apalagi oleh para pengamat.

Analis politik dari UI, Boni Hargen, menilai revisi harga jual minyak ini memang lebih bernuansa politik. Tujuannya tidak lain untuk mendongkrak citra pemerintahan SBY yang merosot dari tahun ke tahun. Apalagi, pelaksanaan pemilu sudah menghitung bulan, kan empat bulan lagi Pemilu," ujar Boni Hargens kepada INILAH.COM.

Tidak itu saja, sebagaimana head line yang diberitakan diberbagai media, pemerintah melontarkan janji untuk menurunkan kembali harga BBM. Bahkan bukan sekedar premium, solar juga bakal dipangkas harganya. Dan kemarin, Selasa (9/12) harga jual sudah diwacanakan oleh DPR menjadi Rp 4.500 untuk jenis bensin dan Rp 4.300 untuk solar

Wakil Ketua Komisi XI DPR itu menilai, harga minyak mentah dunia memberi ruang bagi pemerintah dan parlemen untuk menurunkan harga BBM bersubsidi. Karena itu, bila pemerintah mengusulkan, DPR akan menyetujui penurunan harga premium menjadi Rp5.000 per liter dan solar Rp4.300 per liter. “Kalau perlu premium diturunkan menjadi Rp4.500 per liter,” katanya (batampos.co.id)

Meski Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Paskah Suzetta sebelumnya menilai desakan agar pemerintah mengembalikan harga BBM ke level sebelum dinaikkan Mei lalu mustahil dilakukan, namun menurut saya menjelang pemilu harga BBM akan turun kembali. Karena memang SBY ingin mendongkrak citra dari BBM.

SBY paham betul, daya ingat warganya yang cepat lupa, sehingga solusinya melakukan penurunan harga BBM harus dengan cara yang bertahap agar rakyat terus mengingatnya. Buktikan saja.

Tidak ada komentar: