Rabu, 14 Mei 2008

BBM Naik, SBY Tamat

Bakal meroketnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi berita menyesakkan dada. Tak pelak, walaupun belum diputuskan (kapan) akan naik, namun yang ada justru beberapa harga kebutuhan masyarakat sudah banyak yang merangkak naik. Rasakan saja, saat ini harga beras, minyak goreng dan tentunya angkutan kota sudah “mencuri start” untuk dilipatkan bahkan sampai 50 persen.

Hal ini menjadi “wajar” (ada tanda kutipnya lho), mengingat kenaikan BBM adalah sumber dari segala kenaikan harga. Wajar karena mereka tidak mau kecolongan dan merugi. Ya, walaupun yang tetap menjadi korban adalah rakyat biasa. Namun sekali itu “wajar” bagi saya.

Yang tidak wajar adalah, dalam kondisi seperti ini, dimana masyarakat sudah sangat susah untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer, pemerintahan SBY-JK justru malah membuat kebijakan keblinger dengan menaikan harga BBM. Anehnya, pemimpin-pemimpin kita dengan enteng mengatakan, “Masyarakat tidak perlu panik dengan kenaikan BBM atau kenaikan BBM justru menguntungkan masyarakat karena mendapat BLT”. Astaghfirullah …. Ya Allah, sadarkan pemimpin-pemimpin kami.

Masalah naiknya harga BBM tidak lepas dari faktor politik. Saya sepakat dengan beberapa pengamat, naiknya BBM adalah cara ampuh untuk menamatkan karir politik SBY. Kita tahu, walaupun senantiasa mengalami penurunan, namun popularitas SBY masih paling digdaya untuk menjadi capres 2009 – 2014 dibanding lainnya.

Biarpun belum ada penelitian, saya optimis harapan masyarakat terhadap SBY (Insya Allah) dipastikan akan sangat jatuh ke titik nadir bagi calon pemilih. Apalagi yang dinaikkan adalah barang yang sangat sensitif mengundang keresahan. Apalagi naiknya menjelang pemilu dan pilpres. Lantas siapa yang menjebak, sudah menjadi rahasia umum, jawabnya adalah JK dan bala kurawanya.

Intinya walaupun SBY dengan gagah mengatakan akan berdosa jika menaikan BBM menunggu pilpres, namun sebenarnya SBY sedang masuk dalam kandang macan. Sebentar lagi kita akan mendengar taring dan kuku-kuku macan tersebut akan merobek dan mengunyah karir politik SBY. Tamatlah riwayat politik SBY. Aum ..... !.

Untuk kali ini saya sependapat dengan Pak Amien, : Jangan pilih SBY-JK lagi!.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

waw,tulisan yang penuh emosi :D
tapi sepakat, tadi pagi melihat talk show di TV One, dipastikan angka kemiskinan akan melonjak naik

dan BLT tuh, based data yang didapat dari BPS yang notabene tidak pernah kerja sama ma pemerintah desa, BPS kerja sama ma apaan gitu, bisa di prediksikan penyelewengan dan kekisruhan yang akan terjadi jika BLT ini dibagikan...
berapa lurah lagi ntar yang akan di demo ? padahal kata mereka, tdk pernah dilibatkan dlm pengembilan data