Senin, 10 Agustus 2009

Benarkah Itu Noordin M Top?

Beberapa hari ini berbagai media cetak dan elektronik memberitakan informasi tentang tewasnya buronan gembong teroris kelas kakap, Noordin M Top dalam aksi penyergapan layaknya film aksi yang terjadi di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah

Anehnya, sampai hari ini (Senin, 10/8) kepastian siapa yang tewas dalam aksi baku tembak di rumah yang letaknya di tengah persawahan itu, pihak Polri belum berani mempublikasikan (siapa sebenarnya yang tewas). Kepastian identitasnya menurut Kapolri, Bambang H Danuri menunggu tes DNA (Deoxyribonucleic Acid). Tentu setelah di cross check dengan sampel dari keluarga teroris kelahiran Malaysia itu

Meski ada masyarakat yang 100 persen percaya dengan berita kematian Noordin tanpa harus menunggu tes DNA, namun di sisi lain kelambanan pengumuman Polri ini juga berujung dengan ketidak percayaan sebagian masyarakat terkait siapa yang tewas sebenarnya. Apalagi kinerja Densus 88 dalam mengidentifikasi teroris sering meleset, seperti pengidentifikasian terhadap jenazah dalam pengeboman hotel berbintang terbaru di Jakarta baru-baru ini, Ritz Carlton dan JW Marriot

Bahkan Sidney Jones dan pengamat terorisme, Al Chaidar tidak percaya bahwa mayat yang tewas adalah sosok yang selama ini dicari oleh polisi. Kepada INILAH.COM Al Chaidar mengatakan ada kejanggalan yang menguatkan jika satu orang yang tewas tersebut bukanlah Noordin M Top

Kejangggalan-kejanggalan tersebut adalah, polri tidak berani segera mengumumkan siapa sosok yang tewas, tidak melekatnya rompi dalam tubuh Noordin saat ditemukan tewas. Karena mengenakan rompi bunuh diri merupakan kebiasaan para pelaku teror bom. Yang ketiga, agak aneh jika Noordin terlihat sendiri ketika tewas

"Ini aneh, biasanya dia akan selalu pake bom rompi, atau minimal ada bom rompi di dekat-dekat dia yang bisa dipakai kalau perlu dan juga selalu dikelilingi oleh orang-orang kepercayaannya seperti kurir atau pengawalnya," beber Al Chaidar.

Namun, meski belum mengeluarkan pernyataan definitif, polisi meyakini bahwa orang yang tewas dalam ajang baku tembak di Desa Beji itu adalah Noordin M Top. Polisi pun membeberkan alasan-alasannya, salah sastunya adalah pelacakan komunikasi elektronik orang-orang kepercayaan teroris berkebangsaan Malaysia itu

"Kami sudah mengintai orang itu selama satu minggu. Kami ikuti ke mana pun dia pergi. Kami potret, bahkan kami tahu dia itu makan di mana. Kami juga tahu dia sempat tidur di kuburan," ujar seorang sumber Kompas.com di kepolisian dalam perbincangan, Senin (10/8) pagi.

Masyarakat kini sedang menunggu, siapa identitas sebenarnya pria yang tewas dalam pertempuran menegangkan itu. Jika memang benar Noordin M Top, maka layak Polri diberi apresiasi. Namun apabila meleset, maka sudah dipastikan reputasi kepolisian beserta intelejennya pantas diragukan. Ujungnya terorisme menjadi ancaman yang abadi di bumi pertiwi ini.



Tidak ada komentar: