Selasa, 27 Januari 2009

Senjata Makan Tuan SBY


Warga mana yang tidak menyambut gembira apabila BBM mengalami penurunan harga? Sudah pasti, harga BBM yang diturunkan sampai tiga kali ini disambut gembira oleh mereka meski nilai total penurunannya “cuma” Rp 1.500. Namun jika ‘keberhasilan’ ini dijadikan komoditas politik untuk menaikan figur atau parpol dengan mengklaim keberhasilan kelompok tertentu, adalah suatu pembodohan politik.

Inilah yang terjadi pada iklan Partai Demokrat. Dengan tanpa rasa malu, mengklaim penurunan harga BBM berkat ‘kehebatan’ seorang SBY. Partai Demokrat pura-pura lupa, jika pemerintahan SBY-JK itu dibangun oleh koalisi banyak partai yang semuanya memiliki saham kegagalan maupun keberhasilan.

Yang lebih parah lagi, ternyata yang menjadi faktor utama penurunan harga BBM itu dikarenakan faktor eksternal, yaitu disebabkan harga minyak dunia yang turun drastis. Jadi inilah yang membuat Direktur Eksekutif Charta Politika, Bima Arya Sugiarto mengatakan iklan yang dikeluarkan Partai Demokrat tidak etis, bahkan tidak mendidik masyarakat

Kemudian, alasan penurunan harga versi pemerintah yakni untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan sektor riil, serta menjaga kondisi psikologis masyarakat sampai kini belum terlihat hasilnya.

Yang ada jutru sebaliknya. Buktinya, kebutuhan pokok harganya masih betah pada posisi tinggi, bahkan sebagian justru mengalami kenaikan harga. Dan sampai hari ini tarif angkutan umum juga masih harganya masih tarik ulur akibat belum turunnya harga onderdil kendaraan.

Maksud hati, SBY bersama Partai Demokrat ingin naik popularitasnya melalui iklan penurunan harga BBM. Kenyataannya justru menjadi senjata makan tuan. Ini harus menjadi pelajaran bagi partai penguasa, termasuk Partai Golkar agar jangan cepat lupa diri dan jangan hobi mengklaim memiliki andil paling besar untuk negeri ini (ibnusy - inilah.com)

1 komentar:

sayurs mengatakan...

sepakat, rakyat yang tadinya sudah mulai dididik untuk paham bahwa harga BBM naik karena fluktuasi harga minyak dunia malah dibodohi lagi dengan klaim turunnya BBM karena jasa seseorang.. Narsisme konyol !
lagian sing ngundakna rega bensin nganti ping telu ya sapa ?