Selasa, 29 Juli 2008

Sentilan Iqbal

Saat ini dalam kalender hijriyah kita sedang berada di akhir perjalanan bulan Rajab. Sebagai umat Islam, ketika mendengar Rajab, maka yang akan teringat adalah sebuah peristiwa besar yang terjadi pada diri sang Rasul yang ma’shum dalam melakukan perjalanan spektakuler ke shidrathul muntaha untuk menerima perintah sholat lima waktu

Bagi saya, selain kewajiban sholat, pelajaran yang dapat diambil dari Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW adalah sifat tanggung jawab yang besar kepada umatnya untuk melakukan ishlah (perbaikan). Bayangkan, Rasulullah sudah sampai di shidratul muntaha, sebuah tempat yang tidak ada tetesan darah dan air mata. Tempat yang tidak bakal ditemui adanya orang kepayahan, baik karena kelaparan, ketidak adilan, pertikaian dan peperangan antar suku dan kabilah sebagaimana yang terjadi di Arab dan bumi-bumi lainnya

********

Namun, saat ini kita menyaksikan orang-orang yang sudah singgah di “shidratul muntaha” itu kini tak mau turun lagi ke “bumi”. Mereka telah lupa dengan tugas dan kewajiban untuk melakukan perbaikan di negeri ini. Mereka adalah para agamawan yang hanya “berasyik masyuk” dengan ibadah transendentalnya, mereka adalah para pebisnis yang hanya memikirkan urusannya. Mereka juga kaum terpelajar yang hanya disibukkan dengan diktat-diktat tebal mata kuliahnya. Mereka juga adalah orang-orang yang cepat menyerah dan apatis melihat kerusakan di negeri ini

Kalau orang seperti kalian adalah orang yang pesimis, lantas siapa yang optimis menatap bangsa ini? Jadilah pelukis sejarah di langit yang temaram sebagai bukti nyata bahwa kita adalah orang yang masih memiliki harapan. Dan kelak langit itu akan terang kembali, sebagaimana janji-Nya “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

Muhammad Iqbal menyientil orang-orang yang cepat lelah dan apatis dengan senandung yang dalam:

“Andai aku adalah Rasulullah

Maka, aku tak akan turun lagi ke bumi

Setelah sampai di shidratul muntaha”

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ass.

Saya termasuk orang yg OPTIMIS, bangsa ini akan MAJU, JAYA, dan SEJAHTERA. Asal kita berusaha untuk itu. Dan masih banyak di negeri ini orang2 SHOLEH, MUDA, ENERGIK, PROFESIONAL dan VISIONER utk MEMIMPIN NEGERI INI.

Bisa jadi dizaman kita atau bisa jadi juga di zaman anak cucu kita. Masalahanya skarang apa ANDIL kita untuk ITU.

Anonim mengatakan...

diriku juga optimis :)