Kamis, 31 Januari 2008

Kita, Bersiaplah!

Saya tidak sedang meramal kejadian. Saya hanya sedang menakar kemungkinan. Dulu, 1 – 10 lalu anak-anak kecil di sekitar kita sering bertanya lugu kepada ayahnya, “Ayah, Allah sama Superman kuatan mana?”. Pertanyaan menggelikan tapi memang kenyataan.

Namun saat ini saya justru membayangkan, kelak suatu ketika, 1 – 10 tahun ke depan, anak-anak saya (tentunya juga anak-anak anda) akan bertanya kritis, “Abi, apakah Hitler, Mushollini dan Stalin adalah pemimpin?”

Belum juga terjawab, kelak mereka akan membrondong pertanyaan lagi, “Bagaimana dengan Soekarno, Soeharto, Habibie sampai SBY, apakah mereka pemimpin? Oh ya, Nabi Muhammad seorang pemimpin besar, juga Khulafaur Rosyidin. Abi juga pemimpin. Dan kami (baca: anak-anak) juga pemimpin, lantas mana anak buahnya Abi?

Andai benar akan bertemu dengan pertanyaan di atas, maka saya akan katakan, “Iya benar, mereka semua adalah pemimpin. Hitler adalah pemimpin. Mushollini adalah pemimpin. Bahkan Abi dan kalian juga sebagai pemimpin. Karena sejatinya setiap manusia adalah pemimpin, paling tidak memimpin untuk dirinya sendiri. Apalagi mereka yang pemimpin “betulan”, maka kelak mereka akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT lebih berat dan mungkin lebih lama prosesnya.

Untuk itu abi sebagai pemimpin harus menjaga ummi dan kalian dari jilatan api neraka yang panasnya tak terkira. Karena kepemimpinan adalah amanah dan “cenderung beban”, bukan justru fasilitas yang bertambah

Kalau memang beban, kenapa banyak terjadi jegal menjegal untuk menjadi pemimpin Bi? Pemimpin apa aja, negara dan terus ke bawahnya, instansi serta jabatan apa saja. Bahkan untuk menjadi pemimpin rumah tangga pun kini banyak yang tak sabaran. Buktinya saat ini semakin banyak para gadis yang hamil duluan di luar nikah abi. Sst kali ini sejenak saya terdiam mencari jawaban.

Didiklah anak sesui dengan masanya. Itulah petuah Nabi di zaman keemasan lebih dari 1400 tahun lalu. Kini TV dan berbegai media tak terhitung jumlahnya. Buku-buku berbagai ‘genre’ sangat mudah mendapatkannya. Ada religius, sosialis, nasionalis, pengembangan diri dan hiburan an sich. Dari yang bikin sehat, sakit sampai yang kronis tersebar dimana-mana.

Itulah informasi, jangan sampai kita gagap sehingga anak-anak kita akan taklid buta, kemudian belajar dengan referensi yang tak jelas. Berubahlah, karena itulah John F Kennedy mengatakan bahwa “Change is the law of life”. Jadilah kita orang tua, guru dan sahabat yang luar biasa bagi mereka. Karena masa depan anak-anak kita sangat ditentukan pembelajarannya saat ini. Wallahua’lam

1 komentar:

Anonim mengatakan...

dulu, waktu ponakanku masih TK, dia dgn lugunya bertanya pd ayahnya
"ayah, napa si Allah menciptakan cicak sembarangan? harusnya cicak kan tau dimana harus buang air, bukan di kepala inung"
waktu itu inung lg tiduran, terus kena tahi cicak :D
jawab ayahnya, "karena cicak ga sekolah sayang, makanya kmu sekolah yang rajin"
hehehehe