Entah kenapa sampai saat ini
Rambut di cat pirang dan segala warna. Pergantian tahun dirayakan dengan menodai arti norma dan dogma. Menyambut ulang tahun pun tak kalah gila. Tindik tak cukup di telinga. Hidung dan bibir pun tak apa. “Luar biasa” memang
Under Ground, musik pemuja setan yang menjadi alternatif. “Give Me Power of Satanis”. Itulah kalimat perdana bagi grup black metal “sejati”.
Belum lagi karena kemiskinan bangsa kita diobak-obak. Nasionalisme hanya terdengar ketika Reog Ponorogo dan tradisi nusantara lainnya direbut Malaysia. Habis itu tenggelam menikmati glamournya kehidupan danmengikuti life style play boy tenis nomor satu, Mark Anthony Philippousis’s atau Britney Spears.
Tak pelak. Cinta, bunga, coklat dan pink menjadi icon 14 Februari. Hari kasih sayang katanya. Mall, mini market latah menjajakan pernak-pernik khas ini. Targetnya pun menyeluruh. Dari ibu rumah tangga sampai wanita karier. Dari murid SD sampai mahasiswa.
Semangat valentine sekarang sudah mengarah ke perbuatan zina.
Ya Allah anugerahilah bangsa ini jalan cinta sebagaimana Engkau telah anugerahkan kepada para Nabi. Cinta yang sesungguhnya. Bukan cinta yang tersekat diantara masa. Cinta dan sayang yang tidak ada jarak diantara penanggalan. Namun bagaikan cinta dan sayangnya Engkau yang telah memberikan kami kenikmatan.
Jalan Para Nabi Adalah Jalan Cinta
Kita Adalah Anak-Anak Cinta
Dan Cinta Adalah Ibu Kita
(Jalaluddin Rumi: The Way of Love)
1 komentar:
jag alskar dig ^^
lagi belajar bhs swedia, ga ikut2an kan ? :D
betul banget tuh, ga tau lah
mo jadi apa negara ini
Posting Komentar